Menurut Brewer ada empat tahaan menulis sebagai
berikut :
1) Scribble Stage (tahap mencoret
atau membuat goresan)
Pada tahap ini anak mulai mencoret
atau membuat goresan. Pada tahap ini anak mulai membuat tanda-tanda dengan
menggunakan alat tulis. Anak mulai belajar tentang bahan tulis atau cara
mengerjakan tulisan tersebut.
2)
Linear (Repetitive Stage) (tahap
pengualangan linear)
Pada tahap ini anak meniru bentuk tulisan yang
horizontal
3)
Rondom Letter Stage (tahap menulis random)
Anak mulai belajar tentang berbagai
bentuk yang merupakan suatu tulisan dan mengulang berbagai kata ataupun
kalimat.
4) Letter Name Writing or Phonetic
writing
Anak mulai menyusun dan
menghubungkan antara tulisan dengan bunyinya. Anak mulai menulis nama dan bunyi
secara bersamaan.
Morrow (1993) membagi kemampuan menulis anak menjadi 6
tahapan sebagai berikut :
1) Writing via drawing
Yaitu menulis dengan cara menggambar
2)
Writing via scribbling
Yaitu menulis dengan cara menggaris, anak sering kali mencoret dari arah kiri ke kanan seolah mencontoh
tulisan orang dewasa.
3) Writting via making letter like
forms
Yaitu menulis dengan cara membuat bentuk huruf anak
tidak hanya membuat goresan tetapi sudah melibatkan unsur kreasinya.
4) Writting via reproducing well-
learned or letter strings
Yaitu menulis dengan menghasilkan huruf-huruf dengan
mencontoh, mencoba mengeja satu persatu
5) Writting via invented spelling
Yaitu menulis dengan mencoba mengeja satu persatu
6) Writting via conventional
spelling
Yaitu menulis dengan mengeja langsung. Dalam tahap
ini anak sudah dapat mengeja secara benar.
Feldam (1991) memberikan batasan tentang tahapan kemampuan
menulis pada anak sebagai berikut :
1) Scribble on the page
Yaitu membuat
goresan pada kertas. Dalam tahap ini anak membuat gambar ataupun huruf-huruf
yang terpisah.
2) Copy word
Yaitu mencontoh huruf. Anak mulai tertarik mencontoh huruf
3) Invented spelling
Anak
mulai belajar mengeja, anak mulai menemukan cara mengeja dan menulis huruf.
Dari berbagai pengertian dan
pendapat para ahli menulis merupakan penggunaan kapur, pena, ballpoin, pensil
di kertas atau papan untuk membuat huruf-huruf. Keterampilan menulis akan
dikuasai anak melalui berbagai tahapan
yaitu anak mencoret-coret dulu secara berulang-ulang menjadi bentuk tulisan.
Setelah itu anak menyusun menjadi bentuk tulisan yang bermakna.
Artikel Terkait