Pasti kalian ingin hidup bahagia, kan ? kita semua ingin hidup bahagia ? tak jarang kita tidak tahu apa itu bahagia dan melakukan hal atau kegiatan yang membuat kita jauh dari kebahagiaan. Kita terperosok dalam kebahagiaan semu dan menggeluti hidup dengan kebahagiaan pendek. Lalu apa sajakah penyebab orang hidup tidak bahagia. Semoga kita tidak termasuk dalam hal tersebut ini. Ini dia lima penyebab orang hidup tidak bahagia yang harus kita hindari agar hidup kita bahagia.
1. Terjebak iklan yang membanjir
Betapa sering kita dicekoki oleh iklan-iklan dari mata, dan telinga. Baik di televisi , radio ataupun ocehan orang lain. Kita tidak sadar dan seperti dihipnotis. Yang paling parah adalah iklan yang berbentuk visual yang bentuknya menarik, aktraktif dan nyata. Apalagi kalau kita tidak mempunyai prinsip hidup yang kuat, maka alamat kita menjadi budak iklan. Pernah kan kalian melihat iklan yang mensirat kan kalau Harga diri itu kalau kamu membeli prodak ini, berbahagialah kamu kalau memilih membeli barang ini, atau betapa baiknya kamu kalau ikut asuransi ini. Betapa kita sering tidak bisa memilih. Dan tidak sadar kalau mereka berusaha keras menghipnotis, belum ditambah lagi lebih banyak orang yang terpengaruh oleh iklan tersebut. Jadinya kalau kita tidak memakai parfum itu kita tidak pede, kalau kita tidak memakai baju merek itu maka kita tidak keren dan cantik. Kalau begitu mana bisa orang miskin punya harga diri dan bahagia ?
2. Tertipu dengan tempat hiburan yang menjamur
Pusing sedikit kita pergi ke karaoke. Dapat masalah sedikit kita lalu pergi ke pub dan berdisko. Banyak tempat hiburan menjamur yang menawarkan kita untuk menjadi bahagia dengan cara cepat. Banyak tontonan film dan game-game yang bisa kita mainkan untuk menghilangkan keruwetan hidup kita. Semua itu di zaman internet sekarang bisa kita dapatkan dengan mudah. Boleh-boleh saja sih sesekali kalau pusing kita melihat film atau pun pergi nyanyi-nyanyi di karaoke. Tapi kalau kita sedikit-sedikit dapat masalah lalu pergi ke diskotik dan main game sepanjang hari, dapat dipastikan masalah tidak teratasi dan alih-alih masalah bertambah dan mana mungkin kamu dapat hidup bahagia dengan masalah yang menumpuk dan kebahagiaan yang sesaat itu. Kalau begitu kesimpulannya tempat hiburan tersebut hanya menipu kita.
3. Mati-matian membela harga diri semu
Boleh saja kita mempunyai teman dari berbagai kalangan. Boleh saja kita mempunyai solidaritas tinggi. Kita mempunyai genk, tapi kalau geng atau teman kita itu melakukan perbuatan tidak bener apakah kamu akan membelanya. Kalau begitu terjadilah perkelahian berkelompok atau tawuran . Kalau hati kita tersakiti, emosi apakah harus kita membalas dendam kesumat dilancarkan. Tanpa berpikir jauh, luas, dan proporsional kita akan terjebak perkelahian antar kampung. Hati kita resah gelisah sebelum bisa membalas dendam. Apakah kita tidak memiliki sikap memaafkan, dan tidak ada kasih sayang antar sesama. Hei man, ini karena harga diri kita terinjak-injak. Bela mereka sebelum merusak dan mengacau. Tapi apakah harga diri itu ? bukankah harga diri manusia terletak pada apakah manusia mampu menggunakan budinya dengan baik atau tidak. Tapi betapa banyak orang dan remaja terjebak mempertahankan harga diri semu
4. Menggeluti hobi yang keliru
Mungkin kamu pernah memiliki teman yang mempunyai hobi main bilyard, ngebut-ngebutan, pergi ke disko, mengoleksi novel picisan dan juga nonton video porno. Tahukan kita kalau kita berpikir waras, hobi seperti ngebut-ngebutan selain membahayakan orang lain dapat juga mencelakakan diri kita. Dan daripada menggeluti hobi yang mengakibatkan kita kerugian bukankah lebih baik menggeluti hobi yang bermanfaat, dan tahukah kau zaman sekarang mencari pekerjaan itu susah daripada nongkrong-nongkrong tidak jelas lebih baik belajar computer atau menulis blog dan lain sebagainya yang lebih bermanfaat. Mereka bilang itu untuk senang-senang, tapi itu pasti adalah kesenangan sesaat dan semu.
5. Menjeburkan diri ke narkoba
Narkoba adalah dunia tidak nyata. Mereka memilih menegak minum-minuman keras atau meminum pil ekstasi untuk menjadi bahagia. Mereka tidak mau menerima kenyataan yang ada. Mereka hidup di dunia lain. Itu sama saja mereka seperti burung unta. Saat ada bahaya kepala benamkan ke dalam pasir. Padahal hidup memang berpotensi untuk sakit, penuh masalah, konflik dan membutuhkan perjuangan untuk kita taklukan. Mereka melarikan dari dari kenyataan dan memilih fly (berada di alam setengah sadar yang indah) kalau begitu bukan hanya kehancuran fisik saja tapi psikologis akan diderita. Mereka sebenarnya ingin bahagia tapi terjebak alkoholisme dan narkotisme. Mereka mungkin adalah orang yang mudah menyerah, putus asa dan tidak tahu cara bangkit. Semoga orang orang seperti itu mendapat jalan dan kekuatan untuk mendapatkan kebagiaan sejati. Dan kita harus selalu menyematkan harapan di dada kita untuk hidup bahagia. Jangan sampai api harapan itu padam.
Ditulis oleh sinarpagi.
Referensi buku 10 kiat menjadi bahagia.
Artikel Terkait