Dulu saat masyarakat baru mengenal internet, korban dari program seperti ini mungkin banyak berjatuhan. Namun para netter sudah semakin cerdas saat ini, mereka tidak begitu saja melahap mentah-mentah informasi yang terpampang pada sebuah website. Jenis penipuan online seperti ini biasanya akan memanfaatkan member, kurang lebih sama seperti MLM Namun MLM jelas produknya, sementara penipuan online isinya “kopong”, tugas member adalah untuk mencari member (baca: korban) lain. Yang untung tentu saja pemilik dari program ini. Namun program ini tidak selamanya tergolong penipuan. Ada beberapa pihak yang memanfaatkan sistem downline seperti ini untuk memasarkan produk mereka. Konsepnya kurang lebih sama, hanya saja bisnis yang real akan memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada membernya. Dan sistem pemasaran seperti ini bukan skema ponzi, melainkan affiliasi, sama seperti yang berlaku pada MLM. Anda membantu menjual produk, anda akan mendapatkan komisinya. Yang membedakan adalah program affiliasi memiliki produk jelas dan tidak ada dorongan agar member mencari downline.
1.
Berikutnya adalah tips untuk menghindari penipuan
online yang berhubungan dengan transaksi. Sebagai pembeli, posisi anda
selalu lebih lemah daripada penjual. Jika anda ingin membeli laptop dari sebuah
toko online, tentu anda harus terlebih dahulu mentransfer uang, bukan
sebaliknya. Jika anda tidak yakin akan reputasi sebuah toko online, jangan
pernah belanja disana. Pertama prioritaskan toko online yang menawarkan COD
(cash on delivery), maksudnya barang akan diantarkan kepada anda > anda
mengecek barang > jika merasa pas, silakan ambil barang tersebut dan
langsung bayar. Sistem seperti ini jauh lebih aman daripada mentransfer uang
langsung ke toko online yang tidak jelas asal-usulnya. Tampilan website bisa
menipu. Website yang terlihat profesional bisa saja penipu. Sebaliknya, toko
online yang terlihat amburadul belum tentu berniat menipu konsumennya, mungkin
karena admin tidak terlalu ahli menata website. Saran kami, cek rekening yang
dipergunakan. Copy paste rekening yang tertera di toko online pada mesin
pencari Google. Jika anda melihat rekening tersebut bermasalah, misalnya ada
posting blog atau forum yang menyatakan bahwa rekening tersebut pernah dipakai
untuk penipuan online, anda harus waspada.
Lakukan hal serupa dengan semua informasi yang tertera pada toko online, mulai
dari email, YM, nomor telepon, dll. Ini semata-mata untuk
mengurangi resiko penipuan online.
2.
Masih tentang transaksi jual-beli online. Untuk mencegah penipuan online, anda sebaiknya berbelanja pada website
yang memang memiliki reputasi baik, seperti bhinneka, tokobagus, berniaga, dll.
Namun ingat, beberapa toko online sistemnya adalah mempertemukan penjual dan
pembeli. Pada tipe toko online seperti ini, penjual akan melisting produk
mereka, dan pembeli yang tertarik akan membelinya. Artinya peluang untuk
mengalami penipuan online masih cukup besar. Penipuan yang dilakukan penjual
tidak ada sangkut pautnya dengan toko online yang menaungi penjual. Tugas anda
sebagai pembeli adalah harus lebih berhati-hati. Kembali ke poin sebelumnya,
cek validitas data yang ditampilkan oleh penjual secara manual.
3.
Pakai rekber. Rekening bersama sistemnya adalah pembeli mengirim uang ke
rekber > setelah mendapatkan konfirmasi, rekber akan meminta penjual
mengirim barang ke pembeli > pembeli menerima barang kemudian
mengkonfirmasi ke rekber > rekber meneruskan uang ke penjual. Cara ini
relatif lebih aman dengan catatan, rekber yang anda pergunakan sudah
terpercaya. Silakan cari rekber di forum jual beli kaskus. Selain itu, disana
juga banyak penjual yang menerima transaksi melalui rekber, jadi lebih aman.
Ada pula toko online besar yang memakai sistem rekber seperti ini, salah
satunya adalah tokopedia.
Nah, itu tadi beberapa cara mencegah penipuan
online. Semoga bermanfaat untuk anda.
Artikel Terkait